Selasa, 17 Januari 2012

Kiprah MOSSAD Di Balik Pembunuhan Ahli Nuklir Iran

Pakar nuklir fisika Iran, Profesor Massoud Ali Mohammadi dan para ilmuan lain negara ini tidak pernah terlintas di pikiran mereka bahwa suatu hari akan diteror oleh Dinas Intelijen Zionis Israel (Mossad). Ia termasuk mahasiswa pertama doktor fisika setelah kemenangan Revolusi Islam Iran pimpinan Imam Khomeini ra. Sebenarnya ini merupakan tunas yang ditanam oleh Imam Khomeini RA pada tahun 1979 di atas puing-puing reruntuhan rezim pro-Barat dan Israel. Pembunuhan dosen Universitas Tehran itu menjadi incaran Mossad ketika SESAME mengkonfirmasikan keberadaan para ilmuan Iran di Yordania. Para agen Zionis mulai mengetahui tanggal kehadiran tim ilmuwan Iran di negara tersebut. Karena itu, Mossad mampu mengontrol seluruh percakapan dan email mereka dengan menggunakan peralatan super canggih. Bersamaan dengan itu, komandan operasi Mossad di Yordania memberi perintah kepada para ilmuwan Israel untuk mendekati Ali Mohammadi dan rekan-rekannya dengan alasan menggelar pertemuan tingkat pakar. Mereka diminta untuk membujuk para ilmuwan Iran agar bersedia menjadi agen Mossad melalui kerjasama ilmiah. Sayangnya, tidak satu pun tim Iran yang membiarkan dirinya didekati oleh para ilmuan Zionis. Setelah kembali dari pertemuan SESAME, tim operasi dan para ilmuan Israel melaporkan bahwa Ali Mohammadi dan rekan-rekannya tidak bisa diperalat. Dalam laporannya, mereka juga mengakui kemampuan Profesor Ali Mohammadi dan tim kerjanya, Doktor Majid Shahriari . Para pemimpin Tel Aviv akhirnya berkesimpulan bahwa perlu mempersiapkan daftar para ilmuwan Iran untuk dieksekusi. Setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mensahkan daftar sangat rahasia ini, Mossad mulai melancarkan operasinya dan mengumpulkan informasi dan data. Mengingat para ilmuwan Iran minim melakukan perjalanan ke luar negeri, akhirnya diputuskan operasi itu harus digelar di ibukota Iran sehingga semua pihak beranggapan teror para ilmuan, merupakan konflik intern SUNNI-SYIAH Kaum Pro ISRAEL di Tehran (SAYAN) berhasil mengumpulkan informasi tentang aktivitas Profesor Ali Mohammadi di ibukota Iran dan menyerahkan kepada penghubungnya di Mossad. Setelah itu para agen dari unit KIDAN mengambil alih kelanjutan operasi dan mengirim orang-orang ahli untuk melakukan latihan operasi teror di kamp-kamp rahasia. Tujuannya adalah menghapus nama Profesor Ali Mohammadi dari lembaran kehidupan. Setelah lama mengintai aktivitas Ali Mohammadi, tanggal 12 Januari 2011 ditetapkan sebagai waktu pelaksanaan operasi tersebut. Pada malam sebelumnya, sebuah sepeda motor yang sudah dipasang bom, ditempatkan di samping pintu rumah ilmuwan itu. Ketika Profesor Ali Mohammadi keluar dari rumahnya di pagi hari, bom yang dikontrol dari jarak jauh itu diledakkan dan ilmuwan fisika nuklir Iran ini pun menemuai ajalnya. (IRIB/RM/SL) src by : Situslakalaka

Tidak ada komentar: