Jumat, 20 Januari 2012

IAIN Wali Songo: Kawin Sesama Jenis Adalah Legal

Sebenarnya ini berita lama, terjadi tahun 2005 yang lalu. Walau begitu, tidak ada salahnya untuk kita ungkap kembali, demi perbaikan di masa yang akan datang. Secara tidak sengaja saya membaca berita di sebuah majalah islami bahwa telah terbit sebuah buku dengan judul "Indahnya Kawin Sesama Jenis: Demokratisasi dan Perlindungan Hak-hak Kaum Homoseksual". Buku ini adalah kumpulan artikel di jurnar Justisia Fakultas Syari'ah IAIN Semarang edisi 25, tahun XI, 2004. Saya tidak tahu bagaimana asal-usulnya, tiba-tiba hati ini bergemuruh, lidahpun spontan beristighfar kepada Alloh Ta'ala sambil mohon keselamatan dari kesesatan dan kekufuran yang nyata ini dan saat itu pun saya mau marah, akan tetapi marah kepada siapa? Kalau buku semacam itu ditelorkan oleh orang-orang kafir atau paling tidak diluncurkan oleh sebuah instansi yang tidak memahami ajaran agama dengan bagus, maka hal itu masih ada kemungkinan. Akan tetapi tatkala sebuah buku kufur semacam itu keluar dari sebuah lembaga yang "islami" yang diharapkan akan menelorkan sarjana-sarjana muslim, maka ini menjadi sesuatu yang sangat aneh bin ajaib. Namun keanehan ini harus segera disingkirkan, karena bukankah ini bukan kasus pertama yang keluar dari perguruan tinggi model ini?! Berbagai kasus masih sangat segar di ingatan kita, mulai dari kasus demonstrasi tidak wajibnya jilbab, ungkapan anjing-hu akbar, dan lainnya. Oleh karena itu, tidak heran kalau Ustadz Hartono Ahmad Jaiz menulis buku Ada Pemurtadan di IAIN. Dalam buku tersebut para penulisnya mengajak secara terang-terangan untuk mengakui dan mendukung perkawinan sesama jenis. Bahkan yang lebih parah dari itu, para penulis secara terang-terangan menghina Nabi Luth dalam peng- haramannya terhadap pernikahan sesama jenis. Mereka menganggap bahwa pengharaman itu berangkat dari rasa kekecewaan karena Nabi Luth gagal menikahkan kedua putrinya dengan kedua pemuda kaumnya yang kebetulan kaum homoseksual. Perhatikanlah apa yang mereka katakan: "Karena keinginan untuk menikahkan putrinya tidak kesampaian, tentu Luth amat kecewa. Luth kemudian menganggap kedua laki-laki tersebut tidak normal. Istri Luth bisa memahami keadaan laki-laki tersebut dan berusaha menyadarkan Luth. Tapi, oleh Luth malah dianggap istri yang melawan suami dan dianggap mendukung kedua laki- laki yang dinilai oleh Luth tidak normal Kenapa Luth menilai buruk terhadap kedua laki-laki yang kebetulan homo tersebut? Sejauh yang saya tahu, Al Quran tidak memberi jawaban yang jelas. Tetapi kebencian Luth terhadap kaum homo di samping karena faktor kecewa karena tidak berhasil menikahkan kedua putrinya juga karena anggapan Luth yang salah terhadap kaum homo." Dalam buku tersebut juga digambarkan bahwa Nabi Luth adalah sesosok orang yang emosional dan to lol. Perhatikan ucapan mereka: "Luth yang mengecam orientasi seksual sesama jenis mengajak orang-orang di kampungnya untuk tidak mencintai sesama jenis. Tetapi ajakan Luth ini tidak digubris mereka. Berangkat dari kekecewaan inilah kemudian kisah bencana alam itu direkayasa. Istri Luth, seperti cerita al Quran, ikut jadi korban. Dalam Al Quran maupun Injil, homoseksual dianggap sebagai faktor utama penyebab utama dihancurkannya kaum Luth, tapi ini perlu dikritisi… saya menilai bencana alam tersebut ya bencana alam biasa sebagaimana gempa yang terjadi di beberapa wilayah sekarang. Namun karena pola pikir masyarakat dulu sangat tradisional dan mistis lantas bencana alam tadi dihubung-hubungkan dengan kaum Luth … ini tidak rasional dan terkesan mengada-ngada. Masa hanya faktor orang yang homo, kemudian terjadi bencana alam." Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, apakah ucapan semacam ini akan keluar dari mulut seseorang yang mengaku muslim? Namun, itulah kenyataannya!!! Miris dan memprihatinkan! Akankah IAIN hari ini masih seperti ini pola pikirnya? Read more: http://www.infoterpanas.com/2012/01/iain-wali-songo-kawin-sesama-jenis.html#ixzz1jxlNRCiL Under Creative Commons License: Attribution
sumber: http://www.infoterpanas.com/2012/01/iain-wali-songo-kawin-sesama-jenis.html

Tidak ada komentar: